Kota Ambon merupakan kota yang cukup sibuk di Maluku. Ambon sudah menjadi citra dari kepulauan Maluku itu sendiri. Dengan catatan sejarah Kota Ambon yang panjang, ternyata masih banyak kisah sejarah yang belum banyak diketahui oleh orang-orang, khususnya pada masa kolonial Hindia Belanda. Kebanyakan berita Ambon hanya menjelaskan berbagai catatan sejarah yang terjadi pada kurun waktu tertentu saja.
Begitu pula dengan berbagai sejarah dan budayanya, jika membahas Ambon pastinya selalu teringat dengan makanan khas dan kesenian Tifanya. Dalam berbagai berita Maluku, Ambon menjadi salah satu kota terkenal di Indonesia dan merupakan ikon menarik dan digambarkan sebagai kota yang manis, karena penduduknya yang ramah. Lalu, bagaimana kisah sejarah Kota Ambon di masa lalu ini?
Sejarah Kota Ambon
Dulu, kehidupan masyarakat Ambon masih mengandalkan keberadaan alam. Masyarakat aslinya adalah suku Ambon, mereka adalah penduduk asli yang tinggal di Pulau Seram. Tak lama kemudian, datanglah Bangsa Portugis ke Maluku. Pada tahun 1513, Ambon mulai diduduki oleh Portugis dan membuat kondisi masyarakatnya berubah menjadi lebih heterogen. Kemajemukan ini menjadi catatan sejarah di Ambon yang cukup penting karena mempengaruhi kondisi masyarakatnya hingga sekarang lho. Wah ternyata saling berkaitan ya.
Kedatangan Bangsa Portugis yang saat itu menduduki Maluku memiliki tujuan untuk menguasai rempah-rempah. Rempah-rempah dari Maluku yang didominasi oleh pala dan cengkeh dengan kualitas nomer satu membuat banyak negara berlomba-lomba untuk datang ke Maluku. Dalam catatan sejarah Ambon, Maluku diperebutkan oleh banyak negara karena komoditas rempah-rempahnya.
Berbagai negara yang berusaha menguasai perekonomian Ambon dan Maluku pada masa itu adalah Portugis, Inggris, Spanyol, Belanda, hingga pedagang dari Arab dan Cina. Hal inilah yang kemudian mem buat para bangsa asing ini berkeinginan untuk menguasai Maluku secara penuh agar dapat memonopi pasar rempah-rempah yang pada masa itu banyak dibutuhkan.
Sejarah Penamaan Nama Ambon
Belum ada catatan sejarah Kota Ambon yang menjelaskan secara rinci bagaimana nama ini muncul. Ada yang mempercayai bahwa nama Ambon muncul dari Bahasa local setempat yaitu ombong. Ombong memiliki makna embun. Di mana pasa masa itu, Ambon seringkali tertutupi embun tebal sehingga banyak masyarakat yang mempercayai asal usul penamaan ini.
Selain itu, catatan sejarah lain tentang penamaan Kota Ambon juga mengacu pada orang asli sana yaitu suku Ambon. Ambon yang menginduk pada frasa ambonezen ini lebih mengarah pada penduduk asli di Maluku Tengah. Di mana masyarakat yang saat itu mendiami wilayah tersebut adalah masyarakat dari suku ras mestizo.
Ambon di Masa Penjajahan Bangsa Portugis
Bangsa Portugis menjadi bangsa asing pertama yang menguasai Ambon karena rempah-rempahnya. Portugis datang ke Maluku pada tahun 1512 dan kemudian menjadikan Ambon sebagai pusat pemerintahan di tahun 1575. Hal ini ditandai dengan didirikannya Benteng Ferangi atau yang juga disebut dengan Benteng Kota Laha. Inilah yang menandakan bahwa kekuasaan penjajahan Portugis di Ambon pada masa itu sangatlah besar dan berpengaruh.
Proses pembangunan benteng ini tentu saja melibatkan masyarakat setempat. Masyarakat yang ikut dalam proses pembangunan ini kemudian bermukim dalam satu wilsayah yang sama. Di sana, masyarakat ini membuat perkampungan mandiri. Perkampungan ini disebut dengan istilah soa. Sejarah kota Ambon tentang hal ini sangatlah penting di mana kemudian yang menjadi cikal bakal kondisi masyarakat seperti sekarang.
Soa yang terbentuk ini merupakan sistem kekerabatan yang biasanya menggunakan kerabat dekat. Beberapa contohnya adalah Soya, Halong, Ema, hutumuri, dan lain sebagainya. Dengan adanya kelompok ini, kemudian mereka menetap di sana dan membentuk sebuah sistem masyarakat yang baru. Inilah yang nantinya menjadi kehidupan masyarakat Ambon seperti saat ini.
Penguasaan Belanda di Ambon
Portugis tidak lama menguasai Ambon karena didesak oleh Belanda. Belanda berhasil menguasai Maluku dan memaksa Portugis untuk meninggalkan Ambon. Oleh karena itu, di tahun 1605, Benteng kekuasaan milik Portugis direbut paksa oleh Belanda dan dijadikannya sebagai markas besar. Hal ini menandakan bahwa penguasaan Portugis di Maluku, khususnya Ambon berakhir dan digantikan dengan penguasaan Belanda.
Kekuasaan Belanda di Ambon dan Maluku selanjutnya banyak ditangani oleh VOC. VOC yang memegang peranan penting dalam urusan rempah-rempah dan perdagangan semakin membuat masyarakat Ambon makin tercekik. Catatan sejarah Kota Ambon tentang VOC memang meninggalkan kisah yang tidak manusiawi.
Salah satu bukti ketidakmanusiawian VOC pada masa itu adalah memaksa rakyat setempat untuk memperbaiki benteng secara paksa tanpa ada upah. Gubernur yang bertugas saat itu adalah Adrian Martenz Block. Kerja paksa lainnya juga ditemukan pada kasus perdagangan rempah-rempah yang membuat rakyat sengsara. Banyak pembantaian dilakukan pada masa itu.
Dengan banyaknya catatan sejarah di Kota Ambon pastinya membuat khazanah dan ilmu baru dalam hal penguasaan kolonial di masa itu bukan?